internasional

nasional

cerita

Limit Kehidupan

Kejadian runtuhnya jembatan kartanegara beberapa waktu yang lalu menyadarkanku tentang satu hal nggak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan Cuma ada di lagunya andra n the backbone.
Sebagai salah satu manusia yang tinggal di Kalimantan timur, aku turut berduka atas orang-orang yang menjadi korban runtuhnya jembatan kertanegara. Pray to tenggarong.
Sungguh aneh, dengan pengetahuan dan pengalaman yang ku miliki, apa yang tidak bisa kuterima adalah bahwa kematian bisa terjadi kapan saja. Terus terang, aku kurang  bisa menerima kenyataan seperti itu dengan ikhlas. Efeknya membuatku menjadi orang yang nggak realistis, misalnya memiliki pengaharapan bisa merencanakan berapa lama aku bakal hidup.

Ini Kisahku


Kehidupan di kampung kecil.
Sabtu besok aku berencana ingin singgah di kampung yang pernah menjadi tempat tinggalku selama masa kuliah dulu. Ah, lega rasanya bisa memikirkan rencana liburan setelah tiga tahun bekerja. Sambil berbaring aku mencoba mengingat bayangan sewaktu tinggal di sana, kawan-kawanku, tetangga-tetanggaku, dan tentu saja  salah satu kembang desanya. Memikirkan itu, bibirku jadi cengar-cengir sendiri.
Tak lama, aku pun mulai merasakan otakku mulai bekerja. Seperti ada mesin didalamnya. Mengumpulkan bayangan yang berterbangan dengan urat saraf berbentuk lengan berjari lima menuju satu pusat di dalam otak, setelah terkumpul membawanya lagi masuk ke pusat penceraan bayangan yang didalamnya terdapat susunan gigi yang sudah menunggu untuk mengunyahnya. Setelah hancur, urat sarat yang lain pun mulai bergerak, mengangkat bayangan yang sudah dihaluskan ke sebuah lubang sehingga muncul sebuah memori.
Satu-demi satu bagian memori itu muncul. Perlahan- lahan terangkai secara otomatis membentuk rekaman yang berisi kenangan  masa lalu yang masih terbawa dalam brangkas kecil di dalam otak. Aku pun mulai mengingat kenangan itu.
Waktu itu, suara nyaring music Around the world milik RHCP mengagetkanku. Dinding beton pun menjadi sasaran spontan dari gerak tanganku.
Bangke..bangke..bangke…! aku pun spontan teriak sambil memegang tangan kananku yang baru saja terbentur  dinding yang berdiri kokoh disamping ranjang. Ku perhatikan baik-baik tangan kananku, jika-jika ada yang luka dan untunglah Cuma lecet sedikit. Lalu dengan santai kuraih gadget si samping ranjangku dan mematikan lagu itu.
Itu lagu alarmku. Lagu yang selalu kuggunakan untuk membasmi hama ngantuk yang masih nongrong di dalam otak. Menurutku lagu ini cocok mendapat sebutan itu. Aku suka lagu ini. Lagu ini mengingatkanku tentang harapan. The best pokoknya… Nggak tahu secara kebetulan atau tidak. Lagu ini menjadi terpilih menjadi soundtrack dari salah satu film favoritku juga. Judul filmnya  BECK LIVE ACTION.
Sekarang baru pukul tujuh pagi. Alarm sengaja ku setting akan berdering pukul itu. Ini kulakukan untuk membiasakan diri bangun lebih awal. Selain itu juga menguntunganku agar nggak telat ngantor. Namun kali ini berbeda. Kemaren aku meyerahkan surat pengunduran diriku sebelum pulang kantor kepada pimpinanku. Setelah ngobrol kurang lebih dau puluh menit akhirnya permohonan pengunduran diriku diterima. Dan hari ini aku secara resmi menyandang status pengangguran lagi.