Sejak aku tidak menjalin hubungan lagi dengannya ( marbun ), hal yang kurasakan mungkin saja sama dengan orang-orang yang kehilangan atau ditinggalkan sesuatu yang disayanginya. Setelah sekian waktu menjalani hal-hal hebat bersama, sampai hal yang paling gila pun pernah kita lakukan. Namun., hal itu tidak berjalan sesuai dengan kisah dongeng yang selalu berakhir dengan bahagia. Sebulan sejak kami menyudahi hubungan perasaanku masih nggak karuan, marah, kesal, sakit hati, jengkel. Rasa-rasa seperti itu tinggal di batinku. Bisa di bilang, gairahku akan hidup tertuju pada satu perempuan ini. Jika tak ada dia, gairahku pun pudar dan lama kelamaan menjadi lemah. Saat itu, aku punya teman yang paling setia tiada duanya, cap orang tua dan gudang garam. Merekalah yang selalu merock n roll kan ruanganku.
Betapa bodohnya aku saat itu, dan pada saat menulis ini pun aku masih merasa bodoh karena tidak mengacak-ngacak sejarahku sendiri. Padahal kusadari, hal itu tidak ada gunanya. Jika pun sudah diacak-acak, sejarah tidak mungkin berubah.
Dalam tulisan ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawanku yang sudah mau direpotkan dalam masalahku. Mungkin kalian ingat waktu aku dirumah sakit dengan tangan sedikit robek. Beruntungnya aku robekannya nggak mengenai organ vital. Sekali lagi..thanks men..
Waktu itu aku seperti memegang batu bara panas yang akan kulemparkan ke orang-orang yang membuat amarahku muncul. Dari beberapa kali lembaran, yang terkena hanya satu. Dan setiap lemparan selalu melukai tanganku sendiri. Bisa dipastikan hal itu hanya melukai diri sendiri.
Berikutnya aku menjalani hidup lebih terbuka. Mengisinya dengan aktivitas-aktivitas seperti layaknya orang-orang terdidik pada umumnya. Aku bekerja di salah satu perusahaan finance sebagai marketing. Hasilnya memang tidak seberapa dibandingkan kawan-kawanku yang sudah terjun duluan di bidang finance. Sebagian hasil kusisihkan buat keluargaku, sebagian lagi untuk kehidupanku sendiri. Sewaktu –waktu aku menjalankan hobiku, maen ps, datang ke konser-konser music, membaca buku, bermain futsal, sampai berjalan- jalan ke daerah-daerah tertentu. Ini kulakukan hanya sekedar menikmati hidup.
Karena aktivitasku itu, aku juga banyak bertemu dengan kawan-kawan baru, khususnya perempuan. Nggak tahu kenapa, aku paling suka yang namanya perempuan. Dari hubunganku dengan beberapa perempuan, diantaranya ada yang bertanya, “apa aku akan memberikan jaminan terhadapnya ketika menikah nanti?”
Aku selalu menjawabnya dengan jawaban pasti,”Aku tidak tahu”. Menurutku tidak ada yang bisa mengambarkan masa depan secara pasti. Dan yang kutahu, aku bisa mengambarkan masa depanku sendiri. Masa depanku adalah tidak pasti.
No comments: