Tersenyum,
Saat hancurkan rasa dalam dada.
Munguras cinta dalam hati, kucampakkan, lalu kuurai di aliran selat blikpapan.
Mendung dihati sehari lalu kutinggal di jalan antara bukit soeharto.
Luka, kubagi dgn jejeran hijau pohon sengon di kiri kanannya.
Dusta, entah kutinggal dimana.
Yg jelas, kulempar ia bersama senyum gadis itu, saat tengah malam lalu di bundaran.
Kukejar luka hingga tinggalkan samarinda.
Rindu, kulemaskan dari atas jembatan mahakam.
Cerah mentari kota minyak menyambutku, sejenak ia mengejek lalu benamkanku diantara 593.000 jiwa warganya.
Akhirnya,
Di kota lima kecamatan ini aku tertahan.
Di melawainya ku habiskan malam.
Di pantainya ku lepaskan kenangan.
Saat hancurkan rasa dalam dada.
Munguras cinta dalam hati, kucampakkan, lalu kuurai di aliran selat blikpapan.
Mendung dihati sehari lalu kutinggal di jalan antara bukit soeharto.
Luka, kubagi dgn jejeran hijau pohon sengon di kiri kanannya.
Dusta, entah kutinggal dimana.
Yg jelas, kulempar ia bersama senyum gadis itu, saat tengah malam lalu di bundaran.
Kukejar luka hingga tinggalkan samarinda.
Rindu, kulemaskan dari atas jembatan mahakam.
Cerah mentari kota minyak menyambutku, sejenak ia mengejek lalu benamkanku diantara 593.000 jiwa warganya.
Akhirnya,
Di kota lima kecamatan ini aku tertahan.
Di melawainya ku habiskan malam.
Di pantainya ku lepaskan kenangan.
No comments: