Variety of scientific analysis about the struggle of women in recent decades has brought everyone thought the progressive and scientific logic. One important thing we look for is the rise of the progress of scientific awareness of the intimate correlation between the development stages of production to changes in the social structure of society. In this respect the role of women covered dialectic domination in various stages of history. Thus, the author felt compelled to donate a study on women's struggle to improve the status and dignity in a society that hierarchy. Authors will describe how the Bolivarian revolution of Venezuela in an active role in the fight for improved living standards of its people, including women.
This is evidenced by the inception of a women's organization that aims to raise awareness of women in order to become self-reliant man. and more specifically, the authors will describe the role of the banco de la mujer in overcoming discrimination occurring in Venezuela as one of the Bolivarian revolution program to address the feminization of poverty experienced by women in venezuela.
Perjuangan menuntaskan diskriminasi gender sebenarnya telah lama terjadi di Venezuela. Tahun 1968, kaum perempuan Venezuela mengadakan Seminar Pertama Evaluasi Gerakan Perempuan Venezuela sejak kemenangan hak suara tahun 1947 yang menilai bahwa sangat sedikit ruang bagi perempuan untuk mendorong reformasi sosial maupun hukum berbasis gender tanpa mendirikan institusi formal didalam pemerintahan. Memasuki era 1970-an tercipta kesempatan yang lebih besar untuk mengorganisasikan gerakan-gerakan perempuan. Hal ini dikarenakan dua hal, yaitu perkembangan kesadaran gender di area internasional seperti yang termanifestasi dalam Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) atau Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan tahun 1979 dan naiknya harga minyak dunia. Pertama, sebagai instrument Hak Asasi Manusia, CEDEW cukup jelas mengatur tanggung jawab negara untuk menghapuskan diskriminasi serta menjamin pemenuhan Hak Asasi Perempuan (HAP). Partisipasi politik kaum perempuan pun telah termuat dalam CEDAW pada pasal VII (tentang kehidupan politik dan publik yg non diskriminatif). Dan kedua, kenaikan harga minyak dunia pada tahun 1970-an berdampak pada peningkatan pendapatan fiskal Venezuela. Meskipun fokus utama Presiden Carlos Andrez Perez adalah ekspansi ekonomi. Namun, Presiden Carlos juga menaruh perhatian pada perkembangan organisasi perempuan, oleh karenanya pada tahun 1970-an didirikanlah COFEAPRE (Commision Femina Asesori de la Presidencia).
Berangkat dari situasi tersebut pemerintahan Venezuela kemudian memberikan perhatian yang lebih terhadap kompleks dan akutnya persoalan feminisasi kemiskinan Perhatian ini kemudian berwujud dalam pembangunan sebuah institusi yang manangani persoalan kemiskinan perempuan. Upaya itu adalah pendirian Bank Pembangunan Perempuan (Banco de la Mujer) pada tanggal 8 maret 2001 yang juga bertepatan dengan hari perempuan internasional.
Perjuangan menuntaskan diskriminasi gender sebenarnya telah lama terjadi di Venezuela. Tahun 1968, kaum perempuan Venezuela mengadakan Seminar Pertama Evaluasi Gerakan Perempuan Venezuela sejak kemenangan hak suara tahun 1947 yang menilai bahwa sangat sedikit ruang bagi perempuan untuk mendorong reformasi sosial maupun hukum berbasis gender tanpa mendirikan institusi formal didalam pemerintahan. Memasuki era 1970-an tercipta kesempatan yang lebih besar untuk mengorganisasikan gerakan-gerakan perempuan. Hal ini dikarenakan dua hal, yaitu perkembangan kesadaran gender di area internasional seperti yang termanifestasi dalam Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) atau Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan tahun 1979 dan naiknya harga minyak dunia. Pertama, sebagai instrument Hak Asasi Manusia, CEDEW cukup jelas mengatur tanggung jawab negara untuk menghapuskan diskriminasi serta menjamin pemenuhan Hak Asasi Perempuan (HAP). Partisipasi politik kaum perempuan pun telah termuat dalam CEDAW pada pasal VII (tentang kehidupan politik dan publik yg non diskriminatif). Dan kedua, kenaikan harga minyak dunia pada tahun 1970-an berdampak pada peningkatan pendapatan fiskal Venezuela. Meskipun fokus utama Presiden Carlos Andrez Perez adalah ekspansi ekonomi. Namun, Presiden Carlos juga menaruh perhatian pada perkembangan organisasi perempuan, oleh karenanya pada tahun 1970-an didirikanlah COFEAPRE (Commision Femina Asesori de la Presidencia).
Berangkat dari situasi tersebut pemerintahan Venezuela kemudian memberikan perhatian yang lebih terhadap kompleks dan akutnya persoalan feminisasi kemiskinan Perhatian ini kemudian berwujud dalam pembangunan sebuah institusi yang manangani persoalan kemiskinan perempuan. Upaya itu adalah pendirian Bank Pembangunan Perempuan (Banco de la Mujer) pada tanggal 8 maret 2001 yang juga bertepatan dengan hari perempuan internasional.
No comments: