internasional

nasional

cerita

» » » » waiting of closed

menunggu...
yah..kata yang satu ini paling akrab dengan pengantrian di WC umum...
di lobi menuggu dengan harapan cepat mengeluarkan kotoran yang nggak sabar menerobos lubang di bagian belakang..
terdengar jorok ya..
tapi begitulah kedengarannya...
konsekuensi pelajar smester akhir untuk menunaikan ibadah wajibnya, yaitu tugas akhir atau lebih populer dengan sebutan skirpsi..
syarat akhir untuk melepaskan diri dari


status mahasiswa...
aku baru sadar, jika menjadi mahasiswa itu paling ribet di awal dan di akhirnya..
susah masuknya..susah juga keluarnya,,
namun, itu  sebenarnya bisa di rubah jadi mudah..
dan lebih gampang..
caranya:
1. berguru dengan gayus tambunan
2. beli amplop satu pack
3. pandai berbicara layaknya pak ustads yang kebetulan tetanggaku
4. rajin ke salon untuk mengganti rupa yang satu ke rup yang lain..
5. dan yang terakhir, perbanyak doa

menunggu..menunggu..menunggu...
kata itu yang terus menempel terus di pinggiran otakku..
seperti ikan yang menjadi parasit di tubuh ikan hiu..
sampai-sampai..aku hampir lupa dengan makna kata itu..
satu jam,satu jam satu menit..satu jam 20 menit..
waktu terasa lama..
ups...tunggu...
sepertinya lebih enak jika aku tidur...
semoga saja..sistem lalu lintas kotoran dalam tubuhku juga ikut berhenti..
jadi bisa menunda menerobosnya kotoran melalui lubang belakang..
hehhehehe...
***
walaupun terdengar samar dan kurang jelas..tapi aku masih bisa mengginggat lagu yang sekilas ku dengar..
lagu lama sebuah band..
klo tidak salah vokalisnya di tawarin menjadi aktor film biru..
aku menunggumu..menunggumu..
mati di depanku..di depanku..
sperti itu lirik yang ku dengar..
bisa di bilang ini penggulangan kata yang sempurna..
terdengar merdu..
hahahhaha...memang bakat susah untuk di lawan..
satu orang..dua..orang..
sepuluh orang sudah melewatiku dan melihatku masih duduk di tempat yang sama..
yups..masih menunggu..dari tadi menunggu...
ada kalanya,menuggu membutuhkan kesabaran..
dan banyak yang bilang kesabaran itu tidak ada batasnya..
bagaimana ya..aku juga binggung mendengar kalimat itu..??
menunggu pun pernah di lakukan oleh orang-orang sebelum aku bisa membaca dan menulis..
ibuku yang dengan sabar menunggu kelahiranku waktu aku masih di dalam kandungannya..
selama 9 bulan..
bisa bi bilang, itu bukan waktu yang sebentar jika di bandingkan dengan antrian di WC umum..
singkatan dari waiting to closed-umum..
mungkin begitu leibh baik dari water close-umum..
tak sadar, sepuluh menit kemudian di sampingku duduklah seorang perempuan..
mungkin dia bernasib sama denganku..
menunggu..
tak segan pun aku bertannya..
lagi menunggu juga ya..??
iya..katanya..
yes..dalam hatiku..
awal mula yang bagus untuk melanjutkan..
seakan-akan muncul tanduk di antara rambutku..
dan kedua kupingku berubah makin lancip..
dan pasti bisa di tebak endingnya..
yeah..number close..
dengan sedikit bangga aku mendapatkan nomer telp nya..
akhirnya, si perempuan yang baru terindikasi bernama lena pun pergi..
huh..kembali lagi bercerita dengan kata menunggu...
dan mungkin bisa di tambahkan dengan kata sendiri..
biar lebih absolud..
5 menit berlalu..10 minit berlalu..
dan 15 menit lena datang kembali..
pikiranku pun berubah secara radikal..
ada kalimat lama yang berbunyi..
jodoh nggak akan lari kemana ternyata mujarab..
hatikupun tersenyum..hingga tak sadar raut wajahku pun ikut tersenyum secara otomatis..
obrolannya pun semakin berkwalitas..semakin intim..tanpa embel-embel idasi..

syukurlah...dengan cepat otakku menangkap alir positif yang memacu unsur negatif pergi setelah sekian jam dan menit..
lagi-lagi dengan kata menuggu..

About Dodoy Kudeter

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

1 komentar:

  1. aku turut berdoa pada semua mahasiswa tingkat akhir..semoga makin jaya

    ReplyDelete