Diplomasi komersial/ekonomi adalah
factor yang signifikan dalam proses globalisasi, dalam paper nya, Michel
kostecki dan Oliver Naray mengidentifikasi ada 3 aktor penting yaitu sebagai
diplomat perdagangan yaitu aparat pemerintah (PNS), Generalist (seorang
yang ahli dibanyak bidang), dan pendorong perbisnisan, dan tujuan utama dari
Paper ini adalah menunjukkan bahwa diplomasi komersial telah berkontribusi
didalam perdagangan internasional dan perkongsian antar perusahaan, juga
sebagai bagian dari resolusi konflik didalam bisnis dan menjadi marketing bagi
sebuah Negara untuk menjadi tujuan Foreign Direct Investment, aktifitas
R&D (Research & Development) dan mempromosikan Negara sebagai
tujuan pariwisata.
Selain itu paper ini juga berusaha menguji determinasi dari value chain dan
biaya jasa serta bagaimana meningkatkan keinginan pemerintah untuk menekankan
pada pendekatan promosi bisnis. Paper ini juga berusaha untuk menguji
permasalahan yang terkait perspektif manajerial, penekanan value chain didalam
diplomasi komersial dan manajemen.
Diplomasi
komersial
Diplomasi komersial di deskripsikan sebagai instrument utama didalam kebijakan
luar negeri yang terkait dengan manajemen hubungan eksternal dari sebuah Negara
dengan cara berkomunikasi dengan otoritas luar negeri dan juga kepada
publiknya, juga melalui proses negosiasi dan jaringan.
Aktivitas Diplomasi komersial memiliki beberapa level cakupan:
- Level internasional yang meliputi hubungan bilateral, regional dan multilateral
- Level domestic, contohnya hubungan antara hubungan antar departemen pemerintah, PNS, parlemen/DPR, LSM/NGOs, organisasi pengusaha, perusahaan dan sebagainya
Diplomasi komersial adalah sebuah bentuk jasa pelayanan pemerintah kepada
komunitas pengusaha, yang bertujuan untuk sebuah pembangunan bisnis
internasional yang bermanfaat secara sosial, dan biasanya diplomat perdagangan
berkerja pada Negara tujuan/tuan rumah (host country) dan biasanya
menjadi staf dari misi diplomasi atau trade promotion organization (TPO)
/ investment promotion agency (IPA), dan didalam papernya ini Michel
Kostecki dan Olivier Naray mengkategorikan diplomat perdagangan kedalam
beberapa bentuk jabatan seperti ‘konselor perdagangan’, ‘atase perdagangan’,
‘perwakilan dagang’, dan sebagainya.
Term dari diplomasi komersial sendiri meliputi 2 bentuk aktivitas yang berbeda;
aktivitas pertama adalah aktivitas yang terkait dengan pembuatan kebijakan
dagang seperti negosiasi dagang multilateral, konsultasi dagang dan
penyelesaian sengketa. Aktivitas kedua adalah aktivitas untuk mendukung
jalannya bisnis.
Kategori pertama terkait dengan diplomasi perdagangan / trade diplomacy
dan didesain untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri pemerintah dan mengatur
kebijakan yang mempengaruhi investasi dan perdagangan global, sedangkan paper
ini sendiri lebih memfokuskan perhatiannya kepada bentuk yang kedua yaitu
diplomasi komersial / commercial diplomacy.
Alasan paper ini menggunakan commercial diplomacy adalah sebagai
berikut, pertama karena diplomasi komersial meliputi banyak jasa pelayanan luar
negeri dan didalam literaturenya menjelaskan performa fungsi dukungan terhadap
jalannya bisnis yang dilakukan oleh anggota misi diplomasi, staf dan agensi
yang terkait. Kedua, alternative penggunaan kata business diplomacy menjadi
ambigu semenjak sering digunakan sebagai referensi aktivitas korporasi yang
dikenal luas dengan public relations, public affairs atau corporate-government
affairs.
Dan pada kesimpulannya kata commerce (perdagangan/perniagaan) dikenal
luas telah meliputi permasalahan yang tidak saja terkait dengan perdagangan
tapi juga terkait dengan investasi, turisme dan HAKI (hak kekayaan
intelektual).
Berdasarkan bentuk alamiah dari jasa pelayanan diplomasi komersial dan
implikasi manajerial nya adalah sebagai berikut:
- Service (jasa pelayanan), terkait dengan kinerja dan bersifat intangible (tak bisa di indera) karenanya sulit dievaluasi, sangat tergantung kepada kemampuan dan motifasi individu/kelompok
- Jasa pelayanan pemerintah, berutujuan menciptakan nilai yang bertujuan mengisi harapan sosial terakait hubungan bisnis antara Negara tuan rumah (home country) dan Negara tuan rumah (host country)
- Jasa pelayanan diplomatic, terkait konteks kebijakan dari Negara tuan rumah, yang bertujuan untuk program promosi ekspor dan memperluas sasaran kebijakan ekonomi
- Jasa pelayanan public, terkait dengan konten dan kualitas jasa pelayanan seharusnya dan bagaimana sebaiknya jika dievaluasi
- Jasa pelayanan komersial, terkait keinginan para pengusaha untuk menciptakan jasa pelayanan sendiri (consultant private)
- Jasa pelayanan jaringan, jasa pelayanan yang diperuntukkan untuk menciptakan hubungan melalui pemberian akses informasi baru yang sebelumnya tidak terpublikasi dan memperjelas kontak bisnis khusunya yang sulit diketahui dan diakses.
Tinjauan
Literatur
Michel dan Olivier dalam tinjauan
literature nya membagi Diplomasi Komersial kedalam beberapa teori/konsep,
antara lain sebagai berikut:
- Pertama adalah Diplomasi komersial yang dijelaskan oleh Rana yang melakukan penelitian tentang diplomasi komersial berdasarkan pengalamannya sebagai seorang mantan diplomat, penjelasannya deskriptif menggambarkan fungsi seorang diplomat dan dasar konseptualnya berdasarkan bukti empiris.
- Kedua menjelaskan Diplomasi komersial berdasarkan berbagai segi analisis dari jasa pelayanan luar negeri secara particular. Seperti yang ditulis oleh kelompok studi Perancis (Commissariat du Plan, 1994) yang berbicara tentang Diplomasi komersial dalam konteks persaingan intelijen dan bisnis intelijen. Kemudian article dari Garten yang mengangkat tentang peranan Diplomat komersial AS di Asia pada pertangahan tahun 1990an yang mencoba mengevaluasi keuntungan dari administrasi AS dan komunitas bisnis. Penelitian dari Potter (2004) berkonsentrasi pada pengalaman diplomat komersial Kanada dan berfokus meningkatkan nilai tambah fungsi dari Diplomat komersial. Metode bukti kuantitatif coba dijelaskan oleh Rose (2005) yang menyarankan pengembangan ekspor yang diperkuat dengan perwakilan diplomatic di luar negeri.
- Ketiga Diplomasi komersial juga berusaha untuk menjadi bagian integral dari program studi perdagangan, di dalam penelitian Rothkopf (1998), studi ini mencoba mengevaluasi program dari keuntungan-keuntungan yang diperoleh dan mencoba terlibat untuk menyelesaikan kontrovesi didalam komunitas bisnis terkait pembagian keuntungan. Dan terakhir adalah penelitian dari Hibbert (1990) dan Kotler (1997) yang mencoba memfokuskan Diplomasi komersial pada besaran publikasi ke luar negeri yang terkait promosi perdagangan.
Quantitaif
Dalam bagian ini mencoba menganalisa skala dan kualitas dari Diplomasi
perdagangan berdasarkan besaran orang yang mengerjakan pekerjaan ini, menurut
paper dari Michel Kostecki dan Olivier Naray ini menyebutkan ada sekitar 20.000
diplomat komersial diseluruh dunia dan biaya untuk menjalankan 20.000 orang
tenaga ahli ini mencapai setengah milyar US dollar.
Value
Chain (rantai nilai)
Diplomasi komersial adalah aktifitas yang menciptakan nilai (value), nilai
dimaksudkan sebagai kombinasi utilitas dari keuntungan minus biaya yang
dikeluarkan untuk jalannya bisnis dan pemerintah (Porter, 1980)
Secara garis
besar ada 2 aktivitas utama, pertama adalah aktivitas primer (terkait
perdagangan dan FDIs, penelitian dan tekonologi, turisme dan advokasi bisnis)
dan aktivitas kedua terkait aktivitas pendukung yang memberikan masukan yang
dibutuhkan oleh akitivtas primer (intelijen, jaringan, bergabung kedalam
pembentukan kampanye imej, mendukung negosiasi bisnis, implementasi kontrak dan
pemecahan masalah). Aktivitas primer dari diplomasi komersial terkait sekali
dengan marketing/pemasaran.
Berikut ilustrasi yang didapat dari
komentar-komentar dalam dukungan terhadap bisnis yang dilakukan oleh Diplomat
komersial:
- Bisnis dijalankan oleh perusahaan-perusahaan tapi pemerintah yang membuka pintunya/member jalannya (industrialis Australia)
- Kita memperkenal kan bisnis kepada orang, tapi melakukan bisnis bukan tanggung jawab kami (Diplomat komersial, Amerika Selatan)
- Diplomasi komersial sebagian besar terkait dengan hubungan personal dan jaringan (Diplomat komersial, Negara anglo-saxon)
- Diplomasi komersial secara essensial terkait tentang jasa pelayanan konsultasi penjualan, dan perusahaan seharusnya diwajibkan untuk ini (ahli promosi perdagangan)
- Kebanyakan proses pembangunan SMEs/UMKM menggunakan jasa pelayanan promosi perdagangan, kita sepakat dengan 500 perusahaan kaya yang sebagian besar minta pelayanan advokasi (Diplomat komersial, Negara Anglo-Saxon)
- Perwakilan perdagangan membutuhkan waktu untuk menjadi pemain dan serius didalamnya, paling tidak 18 bulan (mantan Diplomat komersial dari New Zealand)
- Duta besar dan diplomat komersial kita secara regular membangun kontak dengan perusahaan multi-nasional dalam kaitannya meyakinkan mereka untuk berinvestasi di Negara kami (Diplomat komersial dari Negara Eropa Tengah)
- Diplomat komersial sangat berguna didalam memberikan jasa pelayanan untuk pendatang baru dalam bisnis dan untuk UMKM yang tidak memiliki pengalaman dalam ekspor (pebisnis dari Perancis)
Karakteristik Negara Tuan Rumah
Ukuran pasar dari Negara tuan rumah
dan potensi pasarnya adalah determinasi yang sangat siginifikan dalam investasi
didalam Diplomasi komersial, dan target utama adalah Negara-negara besar yang
memiliki pertumbuhan pasar yang cepat, seperti Brazil, China, India, Russia
serta bagian timur dan tengah Eropa yang semakin bertendensi menarik semakin
banyak aktivitas Diplomasi komersial dari pada Negara yang memiliki pasar kecil
dan pertumbuhan yang terbatas, dan untuk menjalani aktivitas ini Diplomat
komersial dan pelaku bisnis harus mengetahui karakteristik Negara tuan rumah,
sebagai berikut:
- Kebudayaan
- Pusat Gravitasi aktivitas bisnis
- Lingkungan legal yang sulit dipercaya, ketidakmampuan menciptakan pengadilan yang memuaskan dan merebaknya korupsi juga bisa menganggu jalannya Diplomasi komersial
- Dan yang terakhir adalah bagaimana bentuk rezim bisnis yang berkuasa di Negara tersebut
Diplomasi Komersial dan Negara Asal (Home Country)
Diplomat komersial memiliki hambatan utama didalam aktivitas nya ada pada imej
di luar negeri yang menjadi perhatian khusus, terutama ketika terlibat
aktivitas dengan Negara-negara berkembang.
Dan Diplomat komersial juga berkerja dalam mendorong para pebisnis dan politisi
dari Negara Home Country untuk berkunjung ke Negara Host
Country dan menawarkan adanya bantuan untuk meyakinkan partisipasi para
pebisnis.
Para Diplomat komersial juga harus memperhatikan lingkungan hubungan bisnis
bilateral, terutama memahami perannya didalam aktivitas diplomat komersial yang
terkait dengan latar belakang sejarah yang mempengaruhi hubungan bilateral.
Didalam beberapa kasus terutama ketika terlibat hubungan dengan Negara-negara
kecil dan belum mapan didalam hubungan perdagangan, Diplomat komersial biasanya
dilibatkan didalam mengatur hubungan bilateral di kementerian perdagangan.
Dan pola kerja diplomat komersial pun mulai berubah kea rah yang lebih
multi-lateral dan menggunakan media yang lebih cepat didalam komunikasinya
seperti intertnet.
Rasionalitas
dalam Diplomasi Komersial
Dalam perjalanannya para Diplomat
komersial pun mengalami hambatan didalam aktivitasnya terutama sekali terkait
masih adanya keluhan dari para pelaku bisnis dan ahli dibidang perbisinisan dan
ekonomi terkait masih kurang professional nya kinerja para diplomat komersial
tersebut atau di relevan nya lagi peran mereka, karenanya diperlukan adanya
penjelasan yang rasional untuk menekankan peran penting dari Diplomat
komersial, berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Diplomat komersial:
- Intelijen ekonomi
- Kemampuan untuk dilihat di media massa
- Akses kepada para pembuat kebijakan
- Kredibilitas
- Skala dan jangkauan ekonomi
- Instrument dari kebijakan pemerintah
Keuntungan yang diperoleh dari Diplomasi Komersial
Keuntungan utama dari adanya jasa
pelayanan diplomat komersial tergantung sekali dengan kondisi Negara,
karakteristik klien yang mempengaruhi dipomasi komersial antara lain adalah;
(i) menyehatkan criteria yang telah disaring dan dibentuk oleh pemerintah dari home
country, (ii) kesiapan pembayaran untuk jasa pelayanan.
Gaya dari Diplomasi Komersial
Dalam penelitiannya, Michel Kostecki dan Olivier Naray membagi gaya diplomasi
komersial kedalam 3 bentuk utama, antara lain:
- Sebagai pendorong bisnis
- Sebagai pelayan masyarakat (PNS)
- Sebagai generalist diplomat, atau diplomat yang ahli di berbagai bidang
Hal-hal penting
yang perlu diperhatikan didalam Diplomasi Komersial
Michel Kostecki dan Olivier Naray
juga menyebutkan 3 hal yang penting dan perlu diperhatikan didalam diplomasi
komersial, sebagai berikut:
- Keahlian dan Pengalaman
- Matrix Organisasi, untuk mengetahui perilaku Diplomat komersial apakah terintegrasi dengan jasa pelayanan luar negeri Negara atau tidak
- Mengetahui jarak (gap) antara penyedia dan pemakai jasa pelayanan di dalam Diplomasi komersial
Kesimpulan dan Saran/Kritik
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa Diplomasi komersial memiliki kedudukan yang penting didalam
meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi baik pada level bilateral, regional
dan internasional, peran Diplomat komersial yang penting dan mampu menjembatani
dan menjadi fasilitator antara Pemerintah dan pelaku bisnis telah menjadi nilai
lebih tersendiri bagi diplomasi komersial.
Kehadiran Diplomasi komersial dengan diplomatnya yang semakin penting bisa kita
lihat dari jumlah pelakunya yang mencapai 20.000 orang dengan budget mendapai
US$ 500 juta, dab juga peran aktifnya dalam mendorong FDI sebuah Negara masuk
ke Negara lain tanpa mengurangi perhatian dan jasa pelayanannya kepada pebisnis
pendatang baru dan UMKM yang masih asing kepada usaha ekspor.
Selain itu aktivitas diplomasi komersial yang mendorong bentuk kepedulian
lingkungan dan membuat sebuah mekanisme E-Business dan E-Government
dan tentu hal ini adalah nilai positif bagi perkembangan di dunia bisnis dan
ekonomi.
Kemudian peranan Diplomasi Komersial juga semakin meningkat dengan adanya
system neo-liberal yang semakin membebaskan arus perdagangan dunia sehingga
perlu mendorong kinerja dari diplomasi komersial.
Dalam struktur organisasinya sendiri diperlukan pengaturan yang hybrid yaitu
mengkombinasikan sebuah percobaan kebebasan dunia usaha dengan supervisi dari
kepala misi diplomasi untuk memastikan konsistensi tujuan kebijakan luar negeri
termasuk promosi kebijakan ekspor dan investasi khususnya.
Adapun kritik terhadap Diplomasi Komersial dan Diplomatnya adalah masih
kuranganya skill dan pengalaman para Diplomat komersial terutama sekali
dibidang bisnis yang bukan merupakan bidang keahlian mereka, dan adanya
irrelevansi kebutuhan akan diplomat komersial mengingat di era pasar bebas
penjual dan pembeli bisa bertemu langsung, namun hal ini tidak menjadi kritik yang
bijak mengingat masih pentingnya para diplomat komersial ini dalam menjadin
legalitas dan berjalan lancarnya proses bisnis.
Adapun kritik terhadap article ini adalah sistematika penulisan yang tidak
jelas menggunakan pendekatan teori atau konsep apa, karena terkesan random dan
acak dengan cara mengambil teori dan konsep dari article lain, selain itu kaca
mata penelitian ini masih fokus pada state-centric dengan menekankan hanya
pentingnya peran diplomat Negara tanpa memperhatikan peran aktor-aktor
non-negara, padahal di era yang semakin terbuka peran aktor non-Negara (track-two
diplomacy) semakin significant sehingga membentuk sebuah tatanan diplomasi
yang baru, yang dikenal dengan twin-track diplomacy.
No comments: