Kesan awal saya telah melihat film ini adalah sebuah impressi yang luar biasa
dan terheran-heran, diawali dengan adegan pada tanggal 30 Januari 1948 dimana
sang tokoh utama yaitu Mahatma Gandhi ditembak didalam keramaian, yang membuat
saya kagum adalah beliau ketika ditembak tidak memaki-maki yang menembak tapi
berkata dengan lembut ; “oh God” yang menunjukkan keyakinan beliau yang kuat
akan manifestasi illahi di muka bumi dan ketenangan beliau untuk kembali kepada
Tuhannya.
Secara singkat kesan awal saya terhadap film Gandhi adalah bagaimana bisa ada
manusia seperti beliau diera modern, dalam hal ini saya sepakat dengan
pernyataan seorang Albert Einstein yang menyatakan bahwa "Generations
to come, it may well be, will scarce believe that such a man as this one ever
in flesh and blood walked upon this Earth.”, dalam melihat perjuangan
Gandhi dan sosoknya yang luar biasa, saya tidak lagi melihat sosok beliau
sebagai politisi pejuang kemerdekaan dengan cara non-violence atau non-cooperation
saja tapi sudah melihat bahwa ini adalah perjalanan kenabian dalam arti bahwa
beliau menunjukkan kesungguhannya perjuangannya dalam nilai-nilai moral
universal yang dianutnya dengan sungguh-sungguh yang saya yakini sulit untuk
dilakukan oleh manusia kebanyakan kecuali oleh manusia-manusia yang menjalani
proses kenabian yaitu proses mendekatkan diri kepada Tuhan sembari melepas
hasrat duniawi nya.
Dan hal ini betul-betul tercermin dari sosok beliau yang menghindari hidup
bermewah-mewah dan tetap sederhana ala masyarakat asli India , bahkan memintal
bajunya sendiri dengan alat tradisional dan dalam beberapa adegan terlihat
bahwa Gandhi dalam perjuangannya selalu menerapkan prinsip moral yang dianutnya
bahkan ketika beliau menolak disuguhkan air oleh seorang pelayan dan
menggantikan posisi seorang pelayan tersebut sembari menuangkan minuman kepada
teman-teman seperjuangannya yang lain.
Namun di film ini tetap menimbulkan beberapa pertanyaan dari saya, misalnya
bagaimana seorang Gandhi mengatur dan menciptakan India sebagai Negara modern
dengan konstitusinya, di film ini saya hanya melihat sisi Gandhi sebagai
seorang activist yang luar biasa tapi belum menyentuh aspek beliau sebagai
bapak Negara yang mengeluarkan prinsip-prinsip kenegaraannya dan juga mengenai
perbedaan pendapatnya Ali Jinnah yang masih tidak begitu jelas selain karena
masalah perbedaan agama saja.
Mengenai mutu Film, terus terang saya bukanlah pengamat film namun kemenangan
Film Gandhi yang di sutradarai oleh Richard Attenborogh pada 8 kategori di
Academy Award termasuk sebagai the Best Picture, Director (Richard Attenborogh
pada), dan Actor (Ben Kinsgley) seperti menjadi jaminan mutu bahwa kualitas
film Gandhi memliki nilai yang tinggi, dan menurut pendapat saya secara pribadi
sebagai berikut:
- Acting: kualitas acting dari para pemerang di film ini bisa dikatakan mengagumkan, dimana ketika saya menyaksikan film ini saya tidak melihat bahwa para aktor-aktris itu sedang bersandiwara tapi sudah benar-benar seperti menyaksikan tokoh asli dari karakter yang mereka mainkan, catatan utama saya ada pada sosok pemeran Mahatma Gandhi yaitu Sir Ben Kingsley, seorang aktor kawakan yang saya kenal bermain di beberapa film hebat lainnya seperti Schindler List karya Steven Spielberg, nah dengan menyaksikan film Gandhi ini saya menyaksikan bahwa seorang Ben Kingsley betul-betul memerankan dirinya secara total professional sebagai manusia baik bahkan setengah dewa (dalam arti kelangkaan sosok manusia seperti ini), dan usaha luar biasa dia lainnya adalah bagaimana dia mampu berbahasa Inggris dengan accent India yang kental walaupun mengingat dia masih seorang keturunan gujarat India dengan nama aslinya adalah Krishna Pandit Bhanji, dan bentuk pengorbanan aktor ini adalah dalam beberapa adegan sosok Gandhi sering sekali berpakaian seadanya bahkan hanya menggunakan celana tanpa pakaian, saya tidak bisa membayangkan bagaimana dia bisa tidak masuk angin dalam memaikan adegan tersebut selain perjuangan lainnya seperti dia terlihat begitu kurus dan lusuh ketika sedang berpuasa maupun berjuang, yang menurut saya tidak bisa dilakukan oleh aktor biasa.
- Cinematography: sinematografi atau tekhnik atau seni dari pembuatan film ini pun tidak jauh luar biasanya terlepas dari sosok Gandhi yang memang luar biasa, dan film Gandhi ini pun menyabet Academy Award for Best Cinematography, bagaimana dalam banyak adegan di film ini menggunakan perlengakapan dari pakaian,bangunan,kendaraan, perkakas dan sebagainya dari abad 19 akhir atau awal abad ke 20 yang mungkin sulit untuk ditemukan pada tahun dimana film ini dibuat yaitu sekitar 1980an, selain itu dalam beberapa adegan film ini menampilkan komunitas masyarakat India dari berbagai macam latar belakang dan jumlah yang banyak bahkan dalam beberapa adegan mencapai ribuan orang, seperti adegan di kereta api atau ketika Gandhi mulai melakukan kampanye garam nya, dan alur cerita dari film inipun menarik menurut saya diawali dari depan kemudian di flash back lagi kebelakang sehingga membuat penonton bertanya-tanya apa keterkaitan dari film ini selain itu saya tetap berkeyakinan bahwa film yang baik adalah film yang bisa menginspirasi penonton nya setelah film itu selesai dan film Gandhi dalam hal ini sangat inspirasional.
- Lain-lain: hal yang menyenangkan lainnya dari film ini adalah begitu banyak nya quote atau kutipan-kutipan dan kata-kata mutiara dari berbagai tokoh terkenal selain Gandhi itu sendiri, saya mencatat ada 50 lebih quotes yang dibuat baik oleh Gandhi maupun aktor-aktor lainnya seperti isteri Gandhi dan Kompatriotnya yaitu Nehru bahkan dari seorang Harry Truman, George Bernard Shaw, Albert Einstein, Winston Churchill dan disisi lain saya pun dari film ini baru mengetahui bahwa Gandhi dipengaruhi oleh saya filsuf anarcho idola saya, Leo Tolstoy.
Hal menarik lainnya adalah ternyata
kebanyakan yang terlibat dari pembuatan film ini adalah orang-orang yang
berkebangsaan Inggris, sebut saja salah satunya adalah Sutradara dari film ini
sendiri yaitu Richard Attrenborogh dan Aktor utamanya yaitu Ben Kingsley,
mengapa menarik karena di film Gandhi ini menunjukkan sisi buruk pemerintahan
kerajaan Inggris terhadap Negara jajahannya terutama di Afrika Selatan dan
India, jadi secara tidak langsung para orang-orang Inggris yang terlibat di
pembuatan film ini telah dengan terbuka mengkritik apa yang pernah dilakukan
oleh bangsa nya terhadap bangsa lain di dunia, ini menunjukkan adanya kesadaran
yang timbul dari masyarakat Inggris sendiri terhadap kesalahan yang pernah
mereka lakukan dan sosok Gandhi kali ini saya beri apresiasi luar biasa karena
melalui usahanya mampu menyadarkan kesadaran moral baik bagi kawan maupun lawan
nya.
- Yang kurang mengesankan: sangat sulit bagi saya untuk mencari apa yang kurang mengesankan dari film ini karena sangat bagusnya film ini baik dari ide cerita maupun kualitas sinematografi,editing, maupun teknik pengambilan gambar dari film Gandhi ini, kalaupun ada kekurangan mungkin ada pada kualitas gambar yang tidak selembut kualitas film sekarang, namun itu masih bisa ditoleransi karena kualitas kamera di tahun 70-80an tak secanggih sekarang, kalaupun ada ketidakpuasan dari sisi ide cerita adalah mengenai sisi Muhammad Ali Jinnah dan Pakistannya, karena digambarkan bahwa yang mendasari keinginan Muhammad Ali Jinnah untuk berpisah karena ketidak inginannya mayoritas Hindu akan mendominasi Muslim yang minoritas, terus terang ini melukai prinsip islam yang saya anut dan disisi seolah-olah digambarkan bahwa Muhammad Ali Jinnah membawa kesan Islam yang tidak universal, padahal didekat Gandhi ada banyak tokoh-tokoh muslim yang masih menginginkan India yang bersatu, alangkah bijaknya jika dijelaskan jika Muhammad Ali Jinnah ingin berpisah dari India karena potensi strategis dari kondisi Geografis Pakistan (Balukistan dan Kashmir) yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan daerah subur dari India bukan malah mengkaitkannya dengan sentiment Agama.
Mengenai Gandhi sebagai tokoh
sejarah:
Sisi kepribadian Gandhi adalah sisi
kepribadian yang luar biasa, seperti yang pernah saya sampaikan bahwa beliau
adalah sosok yang melakukan perjalanan kenabian, karena sosok kepribadiannya
mencerminkan nilai illahi dimana dalam proses naiknya berupa prinsip ke Esa-an
Tuhan sedangkan dalam bentuk kebawahnya adalah berupa penegakan keadilan di muka
bumi, dan Gandhi betul-betul melakukan hal ini, disisi lain beliau meninggalkan
ketergantungannya pada materi/duniawi tapi disisi lain tetap tidak
meninggalkannya dengan tindakan berupa penegakkan keadilan di masyarakat dalam
konteks Gandhi adalah masyarakat India, selain itu beliau juga bisa memerankan
posisi bapak yang luar biasa, dari kualitas bapak rumah tangga dimana tetap
menjaga keromantisan bersama isteri, anak-anak dan keluarganya sampai kepada
level bapak bangsa dimana Gandhi mencerminkan kepribadian yang mengayomi semua
element masyarakat India, sebagaimana ucapan terkenalnya adalah “I am
a Muslim and a Hindu and a Christian and a Jew and so are all of you”.
- Kepribadian sebagai pembaru dalam strategi politik: pola perjuangan politik yang dilakukan oleh Gandhi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan beberapa filsuf maupun pemimpin agama terkenal dunia, sebut saja Jesus Kristus (Nabi Isa dalam penyebutan Islam), Buddha, Konfusius dan Muhammad SAW, namun perjuangan Gandhi dengan prinsip peaceful movement, non-cooperation dan non-violence atau yang dikenal dengan istilah satyagraha nya telah menjadi alternative baru di era perpolitikan modern yang penuh diwarnai dengan ide-ide realisme (perang dan kekuasaan) , dan Gandhi dengan prinsip damai dan cintanya kembali membangkitkan nilai-nilai universal yang pernah dibawa oleh para pemimpin Agama (utusan Tuhan) dan Filsuf tersebut, dan Gandhi pada tataran ini berhasil menyadarkan kembali potensi “Eros” (potensi kebaikan) yang ada pada manusia dalam memperjuangkan keadilan dan politiknya, dan dalam beberapa konteks pola perjuangan yang pernah dilakukan oleh Gandhi berhasil baik di India sendiri dan juga berhasil mempengaruhi dan membawa perubaha beberapa tempat di benua lain seperti di AS dengan Marthin Luther King Jr., dan di Afrika Selatan dengan Nelson Mandela nya.
- Jasa-jasa Gandhi dalam perjuangan bangsa India dalam melawan penjajah Inggris: bisa dikatakan ini adalah jasa terbesar yang pernah dilakukan oleh Gandhi selama hidupnya untuk bangsa India, perjuangannya yang memakan waktu yang panjang (1915-1947) dengan tetap mempertahankan perlawanannya yang keras kepada pemerintahan colonial Inggris waktu yang tanpa sedikitpun menggunakan cara-cara kekerasan telah menunjukkan kesungguhan dan tekad yang besar dari sosok ini, perjuangan beliau terhadap kemerdekaan India terhadap kerajaan Inggris dimulai ketika beliau dianggap pahlawan bangsa India yang berada di Afrika Selatan, yang membawanya menjadi anggota kongres nasional India pada 1915 dan kemudian merevitalisasi prinsip-prinsip kongres nasional India agar lebih mengedepankan nilai-nilai yang dikandung oleh masyarakat India sendiri dan seiring waktu beliau menjadi pimpinan kongres dan mulai menuntut tawaran yang lebih besar terutama kemandirian rakyat India dalam pengelolaan ekonominya dan puncaknya terjadi pada 1942 dimana Gandhi menuntut kemerdekaan India dari Inggris yang membuatnya beberapa kali dipenjara namun tak menghentikan beliau dan pengikutnya untuk terus berjuang yang pada akhirnya India mendapatkan kemerdekaanya pada 1947, hal ini menjadikan beliau adalah tokoh nasional dan kemerdekaan India.
- Jasa-jasa nya dalam menciptakan rasa harga diri rakyat kecil India: hal yang paling saya ingat adalah ketika beliau mengunjungi wilayah paling miskin di India dan kemudian mendengarkan keluh-kesah masyarakat India yang ekonominya terpuruk karena masalah tekstil (pakaian) yang merupakan pemasukan utama masyarakat setempat terpuruk karena adanya suplai pakaian dari industry tekstil di Inggris, dari situ beliau memulai perjuangan agar masyarakat India harus menggunakan pakaian yang dibuat oleh orang India sendiri dan kemudian juga mulai menyuarakan kemandirian masyarakat India dalam mengelola garam nya dan sempat membuat pemerintah Inggris geram, hal ini menjadi pintu utama masyarakat kecil India untuk mulai bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan perjuangan Gandhi yang sangat memihak pada kalangan rakyat kecil India dan secara langsung mengangkat harga diri kalangan rakyat kecil India bahwa mereka bisa, hal inilah yang mendasari dari ucapan Gandhi bahwa “Poverty is the Worst form of Violence”.
- Kesungguhannya dalam satu perkataanya dalam film tersebut adalah They may torture my body, break my bones, even kill me, then they will have my dead body. NOT MY OBEDIENCE! ,dan Mahatma Gandhi betul-betul menerapkan perkataanya ini didalam kehidupan dan perjuangannya
- Yang kurang saya senangi: hmm, yang kurang saya senangi adalah ternyata masih saja ada sosok ekstrimis buta yang menghalalkan segala cara termasuk membunuh sosok penuh cinta seperti Gandhi di akhir cerita film tersebut, tapi bukankah orang-orang hebat selalu menjadi martyr. J
Hal yang perlu di contoh di Negara
seperti Indonesia
Hal yang bisa kita contoh dalam nilai-nilai yang diterapkan oleh Gandhi
bagi Indonesia adalah; pertama nilai-nilai Universal-Plural bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki
kesamaan dimata Tuhannya dan kalaupun ada perbedaan bukanlah dari sisi kulit
(ras), suku, bangsa, Agama (kekerasan cultural) atau dari
kaya,jabatan,posisi,kedudukan dan mengintimidasi masyarakat kecil dan lemah
(kekerasan structural) namun dari sisi sejauh mana ketakwaan dan penciptaan
keadilan di muka bumi dan hal ini sangat perlu kita tiru di Negara ini karena
Negara kita sendiri terdiri atas berbagai macam Suku,Etnis,Ras dan Golongan
sehinga nilai-nilai plural di India sangat perlu kita contoh apalagi terkait
dengan isu perpecahan bangsa.
kedua mengenai nilai-nilai keadilan terutama pembelaan terhadap masyarakat yang
teralienasi atau terkucilkan, perjuangan Gandhi untuk membela hak-hak orang
miskin dengan segenap upayanya sekiranya menjadi tamparan dan contoh bagi
bangsa Indonesia bahwa ada sebagian masyarakat Indonesia yang selama ini
mengalami tindakan diskriminasi karena kemiskinan dan sebagainya seolah-olah
kita tidak pedulikan bahkan sudah dianggap sebagai fenomena biasa, karena itu
sekiranya kita wajib meniru langkah-langkah yang dilakukan oleh Gandhi dengan
menolong masyarakat Indonesia yang termarginalkan dengan mendorong
pererkonomian yang berkeadilan dan peduli masyarakat kecil sehingga mampu
mengangkat derajat dan harkat martabat masyarakat miskin India
ketiga, nilai yang tak jauh luar biasanya untuk kita tiru adalah penerapan
nilai-nilai luhur asli bangsa India sebagai daya pikir,gerak dan dobrak India
menuju kemandirian dan kehidupan yang lebih baik, dan ide kemandirian pemikiran
ini yang perlu kita contoh di Indonesia dimana kondisi kita saat ini dimana
arus pemikiran dan pendidikan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai luar sehingga
membuat kita melupakan untuk mengangkat dan menerapkan keluhuran nilai-nilai
pendidikan, pemikiran dan moral kita sendiri untuk menciptakan masyarakat
Indonesia yang lebih baik tentunya.
Hal yang kurang Relevan di terapkan
di Indonesia
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sulit menurut saya, melihat betapa
universal nya nilai-nilai atau prinsip yang diperjuangkan oleh Gandhi, namun sekiranya
jika ada kurang relevan saya membaginya kedalam 2 hal:
Pertama, dalam beberapa pola gerakan yang digunakan Gandhi menerapkan prinsip
atau nilai-nilai Hindu yang menurut saya sulit untuk diterima oleh masyarakat
Indonesia terutama masyarakat yang masih mengedepankan arti symbol dalam
keyakinannya.
Kedua, prinsip non-violence yang begitu getol dilakukan oleh Gandhi menurut
saya kurang bisa diterapkan di Indonesia terutama diawal kemerdekaan dimana
Belanda menggunakan kekuatan militer nya untuk kembali menjajah Indonesia
sehingga diperlukan perlawanan bersenjata kepada pihak militer Belanda dan juga
dalam konteksi kekinian penerapan pendekatan non-violence sulit dilakukan pada
kasus-kasus aksi kekerasan yang dilakukan oleh para ekstrimis/terroris yang
memang tidak ada ruang kompromi dan dialog dengan mereka sehingga diperlukan
sikap tindakan keamanan.
Dalam hal ini Gandhi yang dikategorikan sebagai Pacifist mendapat banyak
kritik, karena perjuangan non-violence itu hanya bisa diterapkan pada aktor
rasional yang masih mengedepankan nilai moral atau masih dipengaruhi oleh suara
public baik melalui media maupun organisasi massa, namun akan sulit diterapkan
pada aktor irrasional dan haus kekuasaan yang akan menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuannya.
Hal yang paling penting kita
bicarakan dari Film Gandhi
Tak ada yang lebih penting selain membicarakan prinsip-prinsip perjuangan
non-violence, non-cooperation, peaceful movement serta civil
resistance yang dibawa oleh Gandhi, hal ini perlu dibicarakan karena pola
gerakan ini masih kurang menyentuh aspek pengetahuan masyarakat Indonesia tak
terkecuali kalangan akademisi, sehingga perlu sekiranya membangun diskurus
tentang hal ini dan mengkaitkannya dalam konteks keindonesiaan dengan harapan
bahwa gerakan-gerakan ini semakin marak dan bisa membawa perubahan tidak hanya
jangka pendek tapi juga jangka panjang
Studi Kasus jika saya memegang
Senjata
Saya akan membiarkan orang itu untuk menembak Gandhi, walau jujur saya tidak
tahu bagaimana respon itu jika benar-benar saya alami di depan mata saya karena
saya tentu tak bisa membiarkan kejahatan membunuh ikon kebaikan di depan mata
saya tapi sekiranya saya berfikir ideal nya berdasarkan keinginan Gandhi
sendiri tentu saya tidak menembaknya karena jika saya menembak orang itu lebih
dulu, sama saja saya menembak (baca; menghancurkan) prinsip atau nilai-nilai
yang dipegang oleh Gandhi itu untuk selalu menjaga pola non-violence dan cinta
serta saya juga menekankan bahwa kematian seorang Gandhi tidaklah membuatnya
kalah atau mati, badan nya boleh tiada tapi pemikiran dan ide-ide nya akan
selalu ada dan abadi, Terima Kasih Mahatma Gandhi.
No comments: